Motif Dakwah Punk Hijrah Perspektif Fenomenologi Alfred Schutz
Abstract
Fenomena punk Hijrah membawa aroma baru pada komunitas sub kultur di Indonesia. Punk yang menjadi subkultur yang lahir dari sifat benci, melawan, tidak puas hati, dan tidak suka pada tempatnya, melahirkan Pribadi yang mendobrak kemapanan masyarakat mayoritas. Sedangkan hijrah adalah tren yang mengedepankan praktik kesalehan. Hal ini menjadi anomali jika diistilahkan pada punk hijrah karena keduanya adalah hal yang bertolak belakang. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gerakan punk hijrah di kota Palu
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif interpretatif yang menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz, Fenomenologi dianggap relevan karena melihat fenomena masyarakat melalui kaca mata motif yang intersubjektif.
Mayoritas informan dari memiliki motif personal yang mendasari mereka berhijrah, yang peneliti kategorikan menjadi empat yaitu kesadaran tentang Tuhan, terbebas dari tekanan dan depresi, dukungan orang sekitar, dan keinginan menjadi lebih baik di masa depan. Informan mengalami perubahan pola komunikasi yang signifikan pada komunikasi keluarga dan komunikasi sosial dalam komunitas. Citra diri informan yang dulu negatif berubah menjadi maknapositif, dan pengaruh positif itulah yang melandasi komunitas melakukan dakwah kepada punk lainnya.